Proposal Desa Keserasian
FORUM KESERASIAN SOSIAL DESA ...................
KECAMATAN ................... KABUPATEN ...................
PROVINSI ...................
Skretarian: Kantor Desa ..................., Jl....................,
Kecamatan ...................
Kabupaten ...................
..................., …………………….,
Nomor : 003/FKS/VI/...................
Lampiran : 1 (satu) bendel
Perihal : Permohonan Bantuan Kegiatan Kepada
Yth. Dinas Sosial
Propinsi
...................
Di
…………………
Dengan
hormat.
Berdasarkan
hasil musyawarah Forum Keserasian Sosial Desa ..................., Kecamatan ...................,
Kabupaten ..................., Provinsi ..................., pada tanggal ……………., kami bermaksud
melaksanakan kegiatan Keserasian Sosial Berbasis Masyarakat di Desa ................... Melalui
Kegiatan Bersama Pembangunan
Jalan Makadam Desa Tahun ………. Adapun
fokus kegiatan adalah pembangunan
Jalan Makadam Ruas ……………….., dengan volume = ………………. m.
Maksud dari
kegiatan tersebut adalah sebagai upaya pemerataan pembangunan dan sekaligus
sebagai wadah untuk meningkatkan harmonisasi, pemupukan rasa kebersamaan,
solidaritas, gotong royong dan kekeluargaan di antara warga masyarakat melalui
pendekatan kegiatan bersama pembangunan infrastruktur di Desa ....................
Selanjutnya dari kegiatan tersebut diharapkan akan tercipta pemerataan
pembangunan dan terjadi peningkatan rasa kebersamaan, saling menghargai,
kesetaraan dan gotong royong yang mencerminkan masyarakat Desa ................... yang
harmonis.
Perlu diketahui
bahwa kegiatan ini memerlukan biaya sebesar Rp……………,- dimana sebesar Rp. ……………..,- akan ditanggung swadaya masyarakat dan sebesar Rp. ……………….,- akan
dimohonkan dari dana bantuan. RAB kegiatan terlampir bersama proposal ini.
Sehubungan dengan
itu, untuk kelancaran kegiatan tersebut, bersama ini kami mohon pembinaan dan
bantuan pendanaan dari Direktorat Bantuan Sosial Korban Bencana Sosial Ditjen
Bantuan dan Jaminan Sosial Departemen Sosial Republik Indonesia.
Demikian surat
permohonan ini. Atas perhatiannya disampaikan terima kasih.
Mengetahui
Kepala Desa ...................
...................
|
Forum
Keserasian Sosial BM
Desa
...................
Ketua
...................
|
Tembusan ; Disampaikan Kepada Yth. :
1. Kementrian Sosial Republik Indonesia
c/q Dirjen Batuan dan jaminan Sosial
di Jakarta
2. Kepala Dinas Sosial Kabupaten
...................
3. Kepala UPT Dinas Sosial ...................
4. Kepala Desa ...................
5. Arsip.
PROFIL DESA ...................
DATA UMUM
Nama Desa : ...................
Kecamatan : ...................
Kabupaten : ...................
Provinsi : ...................
Luas Wilayah : ...................
Ketinggian Rata-rata : ...................
Kontur Wilayah : ...................
Jumlah RT : ...................
Jumlah
RW. :
...................
Jumlah Dusun : ...................
ARGOTASI
Jarak ke Ibu Kota Kecamatan : ...................
Waktu Tempuh Perjalanan : ...................
Jarak ke Ibu Kota Kabupaten : ...................
Waktu Tempuh Perjalanan : ...................
POTENSI SDM
Jumlah Penduduk : ...................
Jumlah Penduduk Laki-laki : ...................
Jumlah Penduduk Perempuan : ...................
Jumlah KK : ...................
TENAGA KERJA
Usia 15 – 60 tahun : ...................
Ibu Rumah Tangga : ...................
Usia sekolah : ...................
CACAT FISIK/MENTAL
Cacat Fisik
Tuna Rungu : jiwa
Tuna Wicara : jiwa
Tuna Netra : jiwa
Lumpuh : jiwa
Sumbing : jiwa
Cacat Mental
Idiot : jiwa
Gila : jiwa
TINGKAT PENDIDIKAN
Belum Sekolah :
jiwa
Tidak Tamat SD : jiwa
Tamat SD : jiwa
Tamat SLTP : jiwa
Tamat SLTA : jiwa
Diploma (D-3) : jiwa
Sarjana (S-1) : jiwa
MATA USAHA
Petani : orang
Buruh Tani : orang
Buruh Swasta :
orang
PNS : orang
Pengrajin : orang
Pedagang : orang
Peternak : orang
TNI POLRI : orang
PREFERENSI PARTAI POLITIK
- PARTAI GOLKAR
- PDIP
- PARTAI GERINDRA
- PARTAI DEMOKRAT
- PKS
- PKB
- PAN
- HANURA
..................., ...................
Kepala
Desa ...................
...................
PROPOSAL KEGIATAN
PENINGKATAN KESERASIAN SOSIAL BERBASIS MASYARAKAT
DI DESA ................... MELALUI KEGIATAN BERSAMA PEMBANGUNAN
JALAN MAKADAM RUAS ................... - ...................
TAHUN 2009
A. LATAR BELAKANG
Desa ................... adalah
salah satu “desa pinggiran” di Provinsi ................... yang posisi
geografisnya berada di ujung paling barat dari provinsi tersebut. Desa ini
terletak di barat laut Kecamatan ..................., Kabupaten ...................,
Provinsi ...................; Sebelah
Barat berbatasan dengan Kabupaten ................... , sebelah Utara berbatasan dengan
Kabupaten ................... Provinsi .................... Beberapa
alasan mengapa Desa ................... disebut
sebagai “desa pinggiran” anatara lain adalah: Pertama, secara geografis, desa ini memang terletak di ujung
(pinggir) paling barat ibu kota provinsinya. Kedua, Desa ................... berjarak
cukup jauh dari pusat kota atau pusat pemerintahan di atasnya. Jarak dari pusat
desa ke ibu kota kecamatan sejauh ................... km
dengan waktu tempuh perjalanan hampir ................... menit; sementara jarak ke ibu kota
kabupaten mencapai ................... km
dengan waktu tempuh perjalanan hampir ................... jam. Hal ini menjadi salah satu penghambat
lancarnya kegiatan sosial, ekonomi dan pendidikan masyarakat, serta menjadi
penghambat bagi lancarnya proses pelaporan administrasi pemerintahan dari desa
tersebut. Ketiga, dari sentuhan
pembangunan, desa perbukitan ini memang kurang tersentuh jika dibandingkan
dengan desa-desa lain; khusunya dengan desa-desa lain di Kecamatan ...................
dan umumnya di Kabupaten ................... dan Provinsi ....................
Di samping kurang tersentuh, sejumlah kegiatan pembangunan yang selama ini
telah dilakukan di desa tersebut juga dirasa masih kurang merata. Dan persoalan
tidak meratanya proyek pembangunan inilah yang kemudian diduga telah menjadi
salah satu penyebab potensial munculnya masalah sosial di Desa ....................
Khusus untuk masalah pembangunan, kita dapat melihat
secara lebih jelas ketertinggalan dan ketidakmerataan pembangunan di desa ini
dengan mengamati beberapa indikator. Terutama dilihat dari indikator
pembangunan infrastruktur yang belum cukup memadai dan cukup merata sarana
pendukung kegiatan sosial-ekonomi dan pendidikan bagi masyarakat di desa
tersebut. Pertama, sebagian wilayah
Desa ................... adalah
areal persawahan dan
perkebunan yang menjadi sumber penghidupan utama masyarakat, tetapi
fasilitas irigasi dan fasilitas jalan untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan dari areal
persawahan dan kebun tidak
tersedia secara memadai. Akibatnya produktivitas pertanian masyarakat menjadi
kurang efektif dan efisien. Meskipun sebagian petani dapat melakukan panen
sampai ................... kali
dalam ................... tahun,
tetapi sebagian besar petani masih menjalani pola tanam ................... kali
setahun karena irigasi yang ada tidak mampu melayani kebutuhan air dikarenakan
cukup banyak jaringan irigasi yang telah rusak. Akibat tidak adanya jalan yang memadai dari areal persawahan maupun perkebunan, petani
harus menanggung biaya angkut dua kali lebih mahal dari seharusnya yaitu dari sawahmaupun kebun ke pinggir jalan (dengan tenaga manusia) dan
dari pinggir jalan ke gudang
maupun ke pabrik (dengan angkutan
mobil). Dengan demikian, ongkos angkut hasil sawah yang harus dikeluarkan
petani menjadi membengkak. Kemudian selain jalan lingkar pertanian, jalan
lingkar desa yang menghubungkan
antara Dusun ................... dan Dusun ...................
saat ini kondisinya masih berupa Jalan Tanah dan perlu dimakadam.
Kedua, dengan
jumlah penduduk lebih dari ................... jiwa,
Desa ...................
hanya memiliki fsilitas pendidikan
berupa ................... bangunan
SD Negeri. Kondisi ini menyebabkan akses masyarakat
terhadap fasilitas pendidikan cukup sulit. Untuk menjangkau sekolah misalnya,
banyak murid sekolah di ................... yang
harus berjalan kaki lebih dari ................... KM
setiap hari. Di samping itu, lemahnya kemampuan ekonomi menjadi penyebab
kurangnya daya jangkau masyarakat terhadap pendidikan yang lebih tinggi. Sampai
tahun ...................,
tercatat hanya ................... warga
................... yang
berhasil menempuh pendidikan Sarjana Strata Satu (S-1), tapi ................... orang
diantaranya merantau di luar desa (atau pergi ke kota) untuk mencari
penghidupan. Sementara itu, penduduk dewasa yang berhasil mengenyam pendidikan
diploma sebanyak ................... orang,
lulus SLTA sebanyak ................... orang,
lulus SLTP sebanayk ................... orang,
hanya lulus SD sebanyak ................... orang
dan tidak tamat SD sebanyak ................... orang.
(lebih detil lihat lampiran: Statistik Desa ...................).
Uraian di atas kiranya cukup sebagai bukti mengapa Desa ................... dikatakan sebagi salah satu “desa pinggiran”
di Provinsi .................... Untuk mengurangi keterpinggiran Desa ...................,
sebenarnya pemerintah telah banyak memberikan bantuan, terutama dalam tiga
tahun terakhir ini. Bantuan yang diberikan terutama berupa proyek untuk
pembangunan infrastruktur (fisik) irigasi, jalan dan jaringan irigasi. Adapun
bantuan pembangunan yang telah dilakukan antara lain: ....................
Akan tetapi, secara keseluruhan proyek-proyek pembangunan
tersebut ternyata belum cukup memenuhi “aspek ketersediaan secara memadai” dan
“aspek ketersediaan secara merata” fasilitas infrastruktur di setiap wilayah
(dusun) di Desa ...................,
terutama untuk wilayah yang letaknya di daerah pelosok. Pembangunan yang ada
selama ini ternyata sebagian besar baru dilaksanakan di wilayah Desa ................... sebelah
Timur Dusun ....................dan Sebelah Selatan Dusun ..................., yang
kebetulan wilayahnya paling dekat dengan jalan kabupaten yang melintas di desa
tersebut. Dan hal ini agak ironis karena masyarakat di wilayah tersebut secara
ekonomi umumnya justru memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan
masyarakat di wilayah yang belum mendapatkan jatah pembangunan.
Dari sini masalah bermula. Akibat pembangunan yang dirasa
kurang adil dan merata, timbullah masalah sosial di Desa .................... Masalah
itu adalah munculnya kecemburuan sosial dari masyarakat di wilayah yang belum
mendapat proyek pembangunan (wilayah belum terbangun) terhadap masyarakat di
wilayah yang sudah mendapatkan proyek pembangunan (wilayah terbangun).
Pemerintah (baik di tingkat desa maupun di tingkat yang lebih tinggi) juga
turut menjadi sasaran kecemburuan sosial tersebut karena masyarakat di wilayah
belum terbangun merasa telah “di-anak-tiri-kan” oleh pemerintah. Pada tataran
praktis sikap cemburu sosial tersebut ditunjukan antara lain oleh: pertama, cenderung semakin menurunnya
partisipasi warga masyarakat dari wilayah belum terbangun dalam kegiatan
kemasyarakatan di tingkat desa; dan kedua,
munculnya beberapa oknum individu yang berusaha mengganjal pembangunan di
wilayah lain yang akan atau sedang mendapat bantuan proyek pembangunan dari pemerintah
dengan melakukan tindakan provokasi atau pengacauan.[1]
Kontras dengan sikap cemburu sosial masyarakat dari
wilayah belum terbangun, muncul reaksi balik dari masyarakat dari wilayah yang
telah terbangun. Terhadap masyarakat dari wilayah belum terbangun mereka
menganggapnya sebagai masyarakat yang terbelakang dan “reseh”. Dianggap terbelakang mungkin karena wilayahnya masih belum
mendapat fasilitas yang memadai, dan dianggap “reseh” mungkin karena mereka suka protes akibat merasa belum dapat
fasilitas. Bahkan dalam bahasa percakapan sehari-hari, sebutan “urang tonggoh”[2] atau “urang peuntas,”[3] dianggap memiliki
konotasi yang kurang baik sebagai cap bagi orang yang berasal dari wilayah
belum terbangun. Beberapa oknum masyarakat di wilayah terbangun cenderung
bersikap arogan dan superior terhadap anggota masyarakat belum terbangun.
Begitu pula sebaliknya di kalangan masyarakat yang belum
terbangun muncul sikap yang cenderung inferior. Hal ini secara nyata tampak
dalam forum-forum umum dimana masyarakat yang merasa lebih superior cenderung
berbicara lebih “vokal.” Contoh kasus lain adalah ketika ada perlombaan atau
turnamen antar dusun di Desa ..................., dimana
seringkali suporter dari pihak yang merasa superior cenderung menunjukan sikap
yang arogan dengan mengungkapkan makian-makian yang kurang baik terhadap
suporter atau pemain lawannya. Hal ini tentu dapat memicu terjadinya konflik
sosial anatar warga yang dapat meresahkan. Meskipun belum sampai terjadi
konflik sosial secara terbuka, tapi kalau dibiarkan terus, masalah seperti itu
cukup berbahaya karena secara akumulatif dapat saja masalah sosial yang kecil
ini akan tumbuh menjadi konflik sosial yang lebih besar.
Tentu permasalahan seperti ini tidak boleh dibiarkan
begitu saja karena seperti bola salu, jika dibiarkan semakin lama masalah ini
akan menggumpal menjadi masalah yang lebih besar dan semakin sulit untuk
mengatasinya. Bagaimana mengantisipasi masalah sosial tersebut?
Di atas kita telah menyimak bahwa masalah sosial tersebut
timbul karena terdapat kondisi tertentu (precondition)
sebagai penyebab utamanya. Penyebab utama dari masalah sosial ini adalah karena
tidak meratanya proyek pembangunan di Desa .................... Oleh karena itu, untuk mengatasi
agar masalah sosial yang ada tidak berkembang menjadi lebih besar terdapat
empat formula yang perlu dilakukan: Pertama,
mengupayakan agar pembangunan di Desa ................... dapat
ditingkatkan dan dilakukan secara lebih merata. Kedua, melakukan penyadaran melalui penyuluhan atau pembinaan
kepada seluruh warga masyarakat tentang hakekat pembangunan yang bertahap dan
berkesinambungan, dengan segala konsekuensi yang ditimbulkannya.
Dalam hal ini, setidaknya masyarakat perlu disadarkan
bahwa masalah dalam pembangunan nasional kita adalah keterbatasan sumber
pendanaan sehingga anggaran yang ada tidak dapat sekaligus mendanai seluruh
proyek pembangunan yang diperlukan. Oleh karena itu pembangunan mesti dilakukan
secara bertahap sesuai kemampuan pendanaan dan prioritas kebutuhan yang
paling mendesak. Selanjutnya, sebagai bagian objek sekaligus pelaku
pembangunan masyarakat diharapkan partisipasinya berupa kesediaan bergotong
royong atau bahkan bersedia bersabar menunggu giliran mendapat kesempatan dalam
perolehan proyek pembangunan di wilayahnya. Ketiga,
melakukan penguatan modal sosial (social
capital) di dalam masyarakat melalui pemupukan rasa kebersamaan,
solidaritas, gotong royong dan kekeluargaan di antara sesama warga masyarakat.
Dengan penguatan modal sosial, alih-alih saling curiga, saling konflik atau
saling mementingkan kepentingan pribadi dan golongan, masyarakat justru akan
lebih solider, lebih perduli dan harmonis. Keempat,
melakukan penguatan kelembagaan organisasi kemasyarakatan yang antara lain
dapat dilakukan dengan menyelenggarakan berbagai pembinaan dan pelatihan
keterampilan keorganisasian dan kepeminpinan untuk para aktivis organisasi
kemasyarakatan. Dengan kelembagaan yang kuat, organisasi masyarakat dapat lebih
berdaya optimal dalam membantu mengatasi masalah yang timbul dalam masyarakat.
Sehingga, dengan formula seperti ini, diharapkan usaha antisipasi atau
penanggulangan munculnya masalah sosial dalam masyarakat dapat dilakukan dengan
baik.
Berangkat dari pemikiran di atas, dalam mengantisipasi
munculnya potensi masalah sosial yang lebih besar sebagai ekses dari belum
meratanya kegiatan pembangunan di Desa ..................., Forum
Keserasian Sosial Desa ...................
bermaksud menyelenggarakan suatu
program peningkatan keserasian sosial berbasis masyarakat melalui suatu
kegiatan bersama pembangunan jalan lingkar desa.
Selanjutnya kegiatan ini diberi nama: “Peningkatan
Keserasian Sosial Berbasis Masyarakat di Desa ................... Melalui Kegiatan Bersama Pembangunan
Jalan Makadam Dusun ................... – Dusun ................... Tahun ...................
.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
- Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah sebagai upaya pemerataan pembangunan dan
sekaligus sebagai wadah untuk meningkatkan harmonisasi, pemupukan rasa
kebersamaan, solidaritas, gotong royong dan kekeluargaan di antara warga
masyarakat melalui pendekatan kegiatan bersama pembangunan infrastruktur.
- Tujuan
Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk pemerataan pembangunan dan untuk
meningkatkan kebersamaan, saling menghargai, kesetaraan dan gotong royong
melalui kegiatan bersama pembangunan jalan macadam Ruas Dusun ...................- Dusun ...................
C. PELAKSANAAN
Sasaran kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis Kegiatan
Jalan Makadam Ruas Dusun ...................- ...................; P = ................... M; L = ................... M
2. Sasaran Non-Fisik
a.
Sasaran Langsung: Warga Masyarakat Dusun ................... dan ...................
b.
Sasaran Tidak Langsung: Warga Masyarakat Desa ...................
D. PENGORGANISASIAN
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada ...................
sampai
dengan ................... Matriks Implementasi Kegiatan (Time Chedule) terlampir.
2. Organisasi Penyelenggara
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Forum Keserasian Sosial Desa ...................,
Kecamatan ..................., Kabupaten .................... Kepanitiaan
terdiri dari pengurus dan anggota forum. Pemantauan dilakukan oleh Pendamping,
Kepala Desa, Instansi terkait, Dinas Sosial Kabupaten dan Propinsi serta
Departemen Sosial RI melalui Direktorat Bantuan Sosial Korban Bencana Sosial Ditjen
Bantuan dan Jaminan Sosial. Susunan organisasi kepanitiaan terlampir.
3. Langkah-langkah
Langkah-langkah kegiatan ini telah dirumuskan dalam musyawarah Forum pada tanggal ................... sebagai berikut:
a. Persiapan
§ Sosialisasi
kegiatan dan pembinaan
§ Pemantapan
panitia lapangan
§ Pengukuran
ulang lokasi kegiatan
b. Pelaksanaan
§ Pemeliharaan awal Jalan yang akan
dimakadam
§ Pembelian/pengumpulan Material
§ Pembuatan Gorong-Gorong
§ Pelaksanaan pemasangan batu
§ Pemeliharaan
bahu jalan
§ Pembuatan
tugu keserasian
c. Evaluasi
Evaluasi dan monitoring dilakukan terhadap:
Tingkat partisipasi, intensitas
kebersamaan, solidaritas, kekeluargaan dan gotong royong masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan yang
mencerminkan keserasian sosial masyarakat, Proses pelaksanaan dan kualitas hasil
fisik kegiatan, dan
Transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana kegiatan.
E. HASIL YANG DIHARAPKAN (OUTPUT KEGIATAN)
- Meningkatnya rasa kebersamaan, solidaritas, serta
budaya gotong royong dan kekeluargaan antar warga masyarakat Desa ....................
- Terwujudnya kerukunan dan harmonisasi kehidupan
masyarakat Desa ....................
- Meningkatnya modal sosial (social capital) masyarakat dalam menangkal dan menanggulangi
terjadi berbagai masalah sosial di Desa ....................
- Terjadinya
pemerataan pembangunan di Desa ....................
F. RENCANA ANGGARAN BIAYA
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
BANTUAN SOSIAL
PENINGKATAN KESERASIAN SOSIAL
BERBASIS MASYARAKAT
DI DESA ...................
MELALUI KEGIATAN MAKADAM JALAN ................... – ...................
TAHUN …..
Jenis kegiatan : Jalan Makadam
Ukuran : ...................
Uraian
|
Volume
|
Satuan
|
Harga Satuan (Rp.)
|
Jumlah (Rp.)
|
1.
Tugu Prasasti
|
|
|
|
|
A. Material :
|
|
|
|
|
1. Batu Belah
|
1
|
M3
|
135.000
|
135.000
|
2. Pasir
|
1
|
rit
|
400.000
|
400.000
|
3. Split
|
1
|
M3
|
250.000
|
250.000
|
4. Bata Merah
|
1.000
|
biji
|
500
|
500.000
|
5. Semen Batu
|
10
|
zak
|
55.000
|
550.000
|
6. Besi 10”
|
6
|
lt
|
55.000
|
330.000
|
7. Besi 8”
|
6
|
lt
|
40.000
|
240.000
|
8. Bengrat
|
1,5
|
kg
|
15.000
|
7.500
|
9. Cat
|
14
|
kg
|
35.000
|
490.000
|
10. Paku
|
1,5
|
kg
|
25.000
|
12.500
|
11. Kayu Kaso
|
15
|
m
|
3.000
|
45.000
|
12. Kayu Papan
|
5
|
m
|
3.000
|
15.000
|
13. Ember
|
2
|
bh
|
7.500
|
15.000
|
14. Kuas
|
2
|
bh
|
5.000
|
10.000
|
Jumlah Material
|
3.000.000
|
|||
B. Tenaga Kerja
|
|
|
|
|
1. Tukang
|
10
|
hok
|
50.000
|
500.000
|
2. Laden
|
10
|
hok
|
35.000
|
350.000
|
Jumlah Tenaga Kerja
|
850.000
|
|||
C. Pembuatan Logo
|
3
|
unit
|
|
1.150.000
|
Jumlah Pembuatan Logo
|
1.150.000
|
|||
|
|
|
|
|
Jumlah Biaya Pembuatan Tugu
Prasasti
|
5.000.000
|
|||
|
|
|
|
|
2. Kegiatan Penunjang Forum KS BM
|
|
|
|
|
1. Rapat
Sosialisasi
|
1
|
kali
|
200.000
|
200.000
|
2. Rapat
Identifikasi
|
1
|
kali
|
200.000
|
200.000
|
3. Rapat Pembentukan Forum
|
1
|
kali
|
200.000
|
200.000
|
4. Rakor di Dinsos Kabupaten ...................
|
3
|
orang
|
400.000
|
400.000
|
5. Penyusunan Proposal
|
1
|
kali
|
200.000
|
200.000
|
6. Rakor di UPTD Sosial
Kec. ...................
|
3
|
orang
|
150.000
|
150.000
|
7. Pembukaan Rekening Forum
|
1
|
kali
|
200.000
|
200.000
|
8. Pengajuan Proposal Ke Dinsos Kab. ...................
|
1
|
kali
|
200.000
|
200.000
|
9. Pembinaan dan Bimbinmgan KSBM ................... di Baturaden
|
3
|
hari
|
500.000
|
500.000
|
10. Engajuan RPD I dan Rekomendasi Pencairan Dana ke Dinsoso Kab. ...................
|
1
|
kali
|
300.000
|
300.000
|
11. Pengajuan RPD II dan Rekomendasi ke Kab. ...................
|
1
|
kali
|
300.000
|
300.000
|
12. Pengajuan RPD III dan Rekomendasi ke Kab. ...................
|
1
|
kali
|
300.000
|
300.000
|
13. Penyusunan Laporan dan Pelaporan Akhir
|
1
|
kali
|
250.000
|
250.000
|
14. Beli Camera digital
|
1
|
unit
|
1.500.000
|
1.500.000
|
15. Beli Pash Disk
|
1
|
unit
|
100.000
|
100.000
|
Jumlah Kegiatan
Penunjang Forum
|
5.000.000
|
|||
3. Kegiatan Non Fisik/ Aksi Bersama
|
1
|
Rupiah
|
2.000.000
|
2.000.000
|
Sub Total 1
|
12.000.000
|
|||
4.
Bahan
|
|
|
|
|
1. Batu
Belah
|
265
|
m3
|
135.000
|
35.775.000
|
2. Batu Pengunci
|
100
|
m3
|
135.000
|
13.500.000
|
3. Batu Bata
|
3.798
|
biji
|
500
|
1.899.000
|
4. Besi
Beton
|
26
|
Lt
|
125.000
|
3.250.000
|
5. Pasir
Pasang
|
7
|
m3
|
150.000
|
1.050.000
|
6. Semen
Batu
|
25
|
zak
|
54.000
|
1.566.000
|
7. Pasir
Urug
|
83
|
m3
|
150.000
|
12.450.000
|
8. Sirtu
|
67
|
m3
|
150.000
|
10.050.000
|
Sub Total 2
|
79.540.000
|
|||
5.
Alat
|
|
|
|
|
1. Wales
|
4
|
Hari
|
450.000
|
1.800.000
|
2. Cangkul
|
10
|
Buah
|
35.000
|
350.000
|
3. Skop
|
10
|
Buah
|
30.000
|
300.000
|
4. Linggis
|
10
|
Buah
|
40.000
|
400.000
|
5. Martil
|
10
|
Buah
|
50.000
|
500.000
|
6. Gerobak
|
1
|
Buah
|
350.000
|
350.000
|
7. Meteran
|
2
|
Buah
|
100.000
|
200.000
|
8. Ember
|
10
|
Buah
|
11.000
|
110.000
|
9. Mobilisasi
|
1
|
Rupiah
|
1.750.000
|
1.750.000
|
Sub Total 3
|
5.760.000
|
|||
6.
Jaminan Hidup
|
|
|
|
|
1. Mandor
|
80
|
HOK
|
65.000
|
5.200.000
|
2. Kepala
Tukang
|
75
|
HOK
|
60.000
|
4.500.000
|
|
|
|
|
|
Sub Total 4
|
9.700.000
|
|||
Total Biaya 1+2+3+4
|
107.000.000
|
Mengetahui ;
Pendamping Keserasian Sosial BM
Tahun ...................Desa ...................
...................
|
Forum Keserasian Sosial BM
Tahun ...................Desa ...................
Ketua
...................
|
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
SWADAYA MASYARAKAT
PENINGKATAN KESERASIAN SOSIAL
BERBASIS MASYARAKAT
DI DESA ...................
MELALUI KEGIATAN MAKADAM JALAN ................... – ...................
TAHUN ……
Uraian
|
Volume
|
Satuan
|
Harga Satuan (Rp.)
|
Jumlah (Rp.)
|
1. Bahan
|
|
|
|
|
1.1 Batu Belah
|
89
|
m3
|
135.000
|
12.015.000
|
1.2 Batu Pengunci
|
36
|
m3
|
135.000
|
4.860.000
|
1.3 Pasir Urug
|
47
|
m3
|
150.000
|
7.050.000
|
1.4 Sirtu
|
53
|
m3
|
150.000
|
7.950.000
|
|
|
|
|
|
Sub Total 1
|
31.875.000
|
|||
2. Alat
|
|
|
|
|
2.1 Wales
|
3
|
Hari
|
500.000
|
1.500.000
|
2.2 Cangkul
|
10
|
Buah
|
35.000
|
350.000
|
2.3 Skop
|
5
|
Buah
|
30.000
|
150.000
|
2.4 Linggis
|
5
|
Buah
|
40.000
|
200.000
|
2.5 Martil
|
5
|
Buah
|
50.000
|
250.000
|
2.6 Gerobak
|
1
|
Buah
|
350.000
|
350.000
|
|
|
|
|
|
Sub Total 2
|
2.800.000
|
|||
3. Jaminan Hidup
|
|
|
|
|
3.1 Pekerja
|
97
|
HOK
|
35.000
|
3.395.000
|
3.2 Pekerja Pecah Batu
|
62
|
HOK
|
40.000
|
2.480.000
|
3.3 Tukang Pasang Batu
|
234
|
HOK
|
45.000
|
10.530.000
|
|
|
|
|
|
Sub Total 3
|
16.405.000
|
|||
Lain – Lain :
|
|
|
|
|
4.
Konsumsi
|
-
|
Rupiah
|
5.000.000
|
5.000.000
|
5.
Dokumentasi
|
1
|
Unit
|
300.000
|
300.000
|
6.
Administrasi
|
1
|
Unit
|
1.500.000
|
1.500.000
|
|
|
|
|
|
Sub Total Lain-Lain
|
6.800.000
|
|||
|
|
|
|
|
Total Biaya 1+2+3+Lain-Lain
|
57.880.000
|
Mengetahui ;
Pendamping Keserasian BM
Tahun ...................Desa ...................
...................
|
Forum Keserasian BM
Tahun ...................Desa ...................
Ketua
...................
|
- PENUTUP
Demikian proposal ini disusun sebagai gambaran kegiatan yang akan
dilaksanakan, sekaligus sebagai bahan pertimbangan bagi pihak yang
berkepentingan khusunya bagi Direktorat Bantuan Sosial Korban Bencana Sosial
Ditjen Bantuan dan Jaminan Sosial Departemen Sosial Republik Indonesia.
..................., ...................
Forum Keserasian Sosial Desa ...................
Ketua
...................
0 Response to "Proposal Desa Keserasian"
Post a Comment